Laman

Jumat, 24 Juni 2011

Lewat jam 9 malam

Rasanya baru kemarin badan saya terangkat 2cm dari tanah yang sekarang saya injak. Ya,baru kemarin tepatnya pukul 21.47 WIB dimana semua terasa ringan dan tak ber beban,saya menikmati saat itu walau memang tak seutuhnya ternikmati.

Sepertinya saya adalah salah satu korban dari konspirasi sang maha kuasa yang membiarkan saya merasa begitu di atas awan pada saat itu. Namun satu hal yang saya selalu ketahui,dunia ini selalu berputar..begitu juga dengan hidup atau lebih tepatnya perasaan hati. Yang saya rasa itu Terlalu cepat! SANGAT CEPAT BERPUTAR .Tidakkah saya berbicara terlalu remaja?

Benar saja,hal yang saya ekspektasikan di keesokan harinya tak kunjung menjadi sebuah hal nyata. Seolah lupa atau dilupakan atau pura pura lupa atau entahlah. Saya merasakan seolah kemarin malam saya itu korban sebuah reality show murahan yang hanya bisa membuat kesenangan absurd yang begitu singkat.

Tidak ingin berkata kasar. Namun cobalah mengerti.


-Lelaki yang belum cukup lelaki-

Kamis, 23 Juni 2011

Recap

Rasanya sudah lama sekali tidak menulis seperti ini. Tak terasa 1 hati,1 minggu,21 Lembar jawaban komputer sudah saya lewati dengan sedikit terengah-engah,walau sebenarnya itu semua hanyalah pewarna hidup. Ya,pewarna hidup yang beratnya lebih dari berat badan saya. Cukup menguras keringat.

Ada minggu-minggu yang cukup dramatis,dimana saya harus berlaku seperti pemain sinetron terlaris di indosiar,pada saat itu. Lucu,namun cukup ironis untuk dibicarakan,karena bukan hal yang lucu bagi sebagian pihak yang menderita. Bagaimana pun suatu cerita telah terjadi,mereka tetap mengambil alih kendali dari semua yang terjadi. "Dasar Hakim GILA!"

Beralih ke dunia formalitas. Saat semua harus ditempuh melalui hukum-hukum dan warisan dari bapak - bapak tua pemegang nobel dan hak paten terbesar. Dunia ini begitu terasa berat tiada dua. Apalagi ketika saya harus bergelut dengan sesuatu yang sangat hobi dengan basa-basi,rasanya ingin sekali ku siramkan minyak tanah dan sebatang korek api ku nyalakan dalam siraman itu. Tapi untunglah,pemuda-pemudi pemberontak berhasil membocorkan rahasia tingkat tinggi yang sebenarnya isinya hanya lawakan dan humor. Walau pada akhirnya saya tertangkap basah.. benar benar basah.

Dan hari ini saya senang sekali bermain dengan objek "3 Dimensi",sayang sekali Tuhan belum mengizinkan saya untuk memperoleh sebuah kacamata 3 dimensi untuk melihatnya dengan nyata,bahkan seolah bisa memilikinya.

"Hari ini masih mimpi,besok juga..kenyataan hanyalah dongeng nenek moyang..saya sekarang seorang yang berimbuhan 'meng' dan 'an' "

-cinta ini masih disegel polisi-